Jumat, 16 September 2011

RENUNGAN (27 september 2011)

Yang Terbaik Bagi Tuhan (2)

Bacaan hari ini: Imamat 1:1-17 (lanjutan)
“Demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Roma 12:1)

Korban bakaran disebut juga sebagai kurban yang terbakar seluruhnya (whole offering), sebab seluruh binatang korban harus dibakar atau dihabiskan oleh api, termasuk kepala, kaki, lemak dan organ-organ dalam—kecuali kulitnya yang menjadi milik sang imam (Im. 7:8). Dari ketentuan ini, dapat dilihat pelajaran penting tentang penyerahan yang total dalam hal persembahan pada Tuhan. Seseorang yang memberikan korban bakaran diajar untuk menyampaikan dedikasi penuhnya kepada Tuhan.

Pemberian yg berdedikasi penuh bukan berarti hendak mengajarkan pada umat untuk tidak memiliki harta, atau untuk hidup miskin tanpa suatu barang milik apapun, tetapi hendak mengajarkan arti penting dari “ketaatan dan kesiapan seorang penyembah, yang menggambarkan suatu sikap yang tunduk berserah kepada Tuhan.” Umat Israel (juga orang Kristen hari ini) dapat mengingat akan bagaimana dedikasi penuh dari Abraham leluhur mereka saat diuji, yaitu bukan dengan tuntutan untuk menyerahkan semua harta miliknya, tetapi untuk memberikan anak yang dikasihinya sebagai korban bagi Tuhan. Tuntutan itu adalah menguji ketaatan dan kesiapan Abraham untuk tunduk berserah kepada Tuhan. Ia memang sudah membe-rikan banyak hal yang baik bagi Tuhan, tetapi yang Tuhan ingin adalah dedikasi penuh.

Bagaimana dengan diri kita? Ada kalanya, orang Kristen yang sudah mengambil bagian dalam pelayanan dan persembahan, merasa diri sudah cukup memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Orang yang seperti ini akan sulit menerima, jika suatu kali Tuhan meminta sesuatu hal yang lebih dari apa yang dianggapnya terbaik. Tuhan menuntut adanya dedikasi penuh, agar kita sadar bahwa segala milik kita dan segenap keberadaan kita saat kita hidup di dunia adalah milik Tuhan. Karena itu, kita harus mau untuk selalu taat dan siap atas apapun yang Tuhan ingin dari kita, untuk kita berikan dan lakukan bagi Dia. Sebaliknya, ketidaksiapan dan ketidaktaatan kita akan menunjukkan bahwa sebenarnya kita memang belum pernah memberikan totalitas hidup kita itu kepada Tuhan.

STUDI PRIBADI: Apa arti dari “dedikasi penuh” yang Tuhan kehendaki dari kita? Mengapa kita harus memberikan sesuatu dengan dedikasi yang penuh kepada Tuhan?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi jemaat agar mereka tidak tinggi hati ketika mereka telah memberikan pemberian yang terbaik bagi Tuhan, sebaliknya mereka rendah hati dan semakin berdedikasi penuh pada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar