Jumat, 16 September 2011

RENUNGAN (20 September 2011)

Tuhan, Aku Tidak Mengerti

Bacaan hari ini: Habakuk 1:12-17
“Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami.” (Habakuk 1:12)

Pada zaman Habakuk, orang Yehuda berbuat dosa begitu besar dan mereka tidak peduli lagi dengan Hukum Tuhan (1:2-4). Maka, Tuhan menyatakan bahwa Ia akan menghukum Yehuda dengan menggunakan bangsa Kasdim (1:5-11), suatu bangsa yang kuat, kejam dan mem-banggakan dirinya. Habakuk tidak mengerti, bagaimana mungkin Allah yang suci memakai bangsa yang jahat? Bukankah bila ditimbang-timbang, dosa orang Kasdim lebih besar dibandingkan dosa Yehuda? Bagaimana mungkin, orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia? Habakuk bertanya-tanya, mengapa bangsa yang tidak memuliakan Allah, justru yang dipakai oleh Allah?

Tetapi dalam hal ini, Habakuk telah melakukan langkah yang tepat. Ia tidak menjadi marah dan meninggalkan Tuhan karena kebingungannya tersebut. Ia justru kembali bergumul dengan Tuhan. Pengenalannya tentang Tuhan, tidak berubah. Ia tetap melihat Tuhan itu Mahakudus, Gunung Batu Israel; Tuhan tidak akan membinasakan umat perjanjian-Nya. Di sini kita belajar, bahwa Habakuk tetap memiliki iman yang teguh, sekalipun ia tidak mengerti secara rasional terhadap tindakan Allah tersebut.

Bagaimana dengan kita? Ada banyak peristiwa yang terjadi di sekitar hidup kita; bahkan, yang kita alami sendiri, yang tidak dapat kita mengerti, “mengapa hal itu harus terjadi?” Kita bertanya-tanya, mengapa Tuhan mengizinkan terjadinya hal-hal yang sepertinya sangat melukai anak-anak-Nya. Apakah peristiwa itu bisa menggoncangkan iman kita? Sebagaimana Habakuk yang tetap setia dan memuliakan Allah, kita juga mau untuk tetap setia dan berharap hanya kepada-Nya, sekalipun kita mengalami peristiwa buruk yang tidak bisa kita terima dengan akal sehat kita. Namun satu hal yg kita harus tahu, bahwa kasih Allah tidak berubah! Apa yang dikerjakan-Nya tidak pernah salah. Sebaliknya, ketika menghadapai kesulitan, janganlah ragu untuk menghampiri Tuhan dan bertanya kepada-Nya. Pandanglah Tuhan ketika jalan kita tampak sulit dipahami, sebab Allah selalu menjawab pergumulan kita.

STUDI PRIBADI: Apakah ketika Allah membiarkan kita mengalami peristiwa buruk, berarti bahwa Ia tidak mengasihi kita lagi? Jelaskan mengapa demikian?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar mereka tidak mudah marah dan kecewa kepada Tuhan tatkala peristiwa buruk menimpa hidup mereka. Sebaliknya, mereka tetap setia dan bertumbuh dalam iman kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar