Jumat, 16 September 2011

RENUNGAN (23 september 2011)

Bejana yang Baik

Bacaan hari ini: Yeremia 18:1-6
“Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu.” (Yeremia 18:2)

Kehidupan bergereja masa kini menunjukkan adanya gejala yang kurang baik. Artinya seringkali ditemukan, bahwa ada beberapa jemaat yang suka berpindah-pindah tempat ibadah, atau jemaat yang merasa tidak “berfungsi sebagaimana mestinya.” Padahal, Gereja adalah Tubuh Kristus yang terdiri dari banyak anggota, yang seharusnya memiliki (berperan sesuai) fungsinya masing-masing. Gejala di atas tentu dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan dalam proses pertumbuhan gereja tersebut. Namun salah satu sebab terjadinya kehidupan gereja yang kurang baik itu adalah “seperti bejana yang retak, yang harus dibuang dan disia-siakan!”

Ketika Allah berfirman pada Yeremia tentang bejana di tangan tukang periuk; ini menunjukkan sikap bangsa Israel yang pada waktu itu berada di tanah pembuangan Babel. Allah telah “membuang” mereka. Bangsa Israel telah berpaling kepada (mencari) illah atau dewa-dewa bangsa kafir; dan sikap ini tentu sangat menyedihkan hati Allah (ay. 11, 12). Oleh sebab itu, melalui firman-Nya, Nabi Yeremia mengingatkan bangsa pilihan Allah ini tentang: (1) Pikiran Allah. Yaitu Allah tidak pernah berpikir untuk membuang “bejana-bejana” yang retak, melainkan Allah akan membawa bejana-bejana tersebut untuk diperbaiki bahkan mungkin harus dihancurkan untuk dibentuk ulang. (2) Hati Allah. Yaitu Allah selalu merindukan relasi yang baik dengan Umat-Nya. Allah selalu menyatakan diri-Nya melalui firman-Nya, supaya umat-Nya dapat berelasi dengan baik dan memahami isi hati-Nya. (3) Kehendak Allah. Yaitu Allah selalu memiliki rencana pemulihan yang terbaik, yang diberikan pada “bejana-bejana yang retak” untuk kemuliaan-Nya. Meski, terkadang rencana pemulihan itu harus melalui api pemurnian sehingga bejana itu dapat menjadi bejana yang siap untuk dipakai sesuai dengan kehendak-Nya.

Bagaimana dengan kita? Ketika hidup kita mulai digambarkan sebagai bejana yang retak, jangan lagi kita berpaling dari Allah dan mencurigai-Nya; melainkan jadilah kehendak-Nya!

STUDI PRIBADI: Apa yang Allah lakukan untuk memperbaiki umat-Nya? Apa yang menjadi tujuan Allah mendisiplin umat-Nya?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar mereka tidak menganggap bahwa Allah tidak peduli atas mereka ketika hidup mereka dibentuk kembali oleh Tuhan menjadi bejana bagi kemuliaan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar