Jumat, 16 September 2011

RENUNGAN (26 september 2011)

Yang Terbaik Bagi Tuhan (1)

Bacaan hari ini: Imamat 1:1-17
“Maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela...” (Kejadian 17:1)

Korban bakaran adalah korban yg paling umum dilakukan dari semua korban yang dipersembahkan oleh umat Israel. Korban ini diadakan dengan tujuan sebagai pendamaian bagi dosa secara umum, sekaligus ketaatan dan penyerahan sipenyembah kepada Tuhan. Salah satu pelajaran penting dari persembahan korban ini adalah berkenaan dengan persyaratan (jenis dan kondisi) binatang yang boleh dipersembahkan. Tuhan telah menentukan tiga golongan binatang, yaitu: lembu, kambing-domba dan burung (jenis burung dikhususkan bagi mereka yang kurang mampu). Tuhan tegas menyatakan bahwa jenis ternak yang dipersembahkan harus yang jantan, plus tidak bercela. Mengapa demikian?

“Jantan dan tidak bercela” di sini menunjukkan suatu kualitas yang terbaik. Jantan dianggap menunjukkan nilai yang lebih besar dari betina, juga melambangkan kekuatan serta kesuburan. Adapun kondisi yang tidak bercela jelas melambangkan kesempurnaan. Dengan pemberian korban ini, umat Israel akan belajar tentang siapa Allah yang mereka sembah. Allah itu kudus dan sempurna, sehingga tidak bisa tidak, Dia hanya cocok untuk menerima dan menuntut hal yang sesuai dengan keberadaan-Nya itu.

Demikian pula dari jenis binatang ini, kita belajar bahwa Tuhan tidak pernah menuntut kesamaan dari semua orang, karena setiap orang me-miliki kemampuan yang berbeda-beda, tetapi Tuhan menuntut yang sama, yaitu “kualitas yang terbaik.” Tuhan menuntut persembahan yang terbaik, pelayanan yang terbaik, serta kualitas hidup Kristen yang terbaik, karena memang Dia adalah Allah yang sempurna dan yang layak menerima yang terbaik dari umat-Nya.

Bagaimana dengan kita? Mari kita berhenti membanding-bandingkan jumlah persembahan, jenis pelayanan atau kehidupan kita dengan orang lain. Jangan merasa diri lebih mampu ataupun lebih baik dari orang lain. Sebaliknya, mulailah mengevaluasi diri, apakah segala sesuatu yang kita lakukan bagi Tuhan, merupakan pemberian yang terbaik; yang seharusnya dipersembahkan kepada-Nya?

STUDI PRIBADI: Mengapa dalam memberikan korban kepada Tuhan, harus dengan syarat-syarat tertentu? Pelajaran apa yang kita peroleh dan dapat kita aplikasikan dalam hidup kita?
DOAKAN BERSAMA: Berdoa bagi jemaat agar mereka senantiasa hidup menyukakan hati Tuhan sesuai ukuran yang Tuhan telah berikan pada mereka, tanpa membanding-bandingkan kemampuan mereka dengan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar