Senin, 13 Agustus 2012

Yusuf Arimatea (Rabu, 8 Agustus 2012)

Bacaan hari ini: Matius 27:57-61 “Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.” (Matius 27:57-58a) Pada hari ketika Yesus disalib, para pemimpin Yahudi merasa sangat puas dan menang. Namun pertanyaannya, siapakah yang akan menurunkan mayat-Nya untuk dikubur? Menurut Ulangan 21:22-23, setiap mayat yang digantung di tiang harus segera diturunkan dan dikubur. Tetapi, siapakah yang akan melakukan tugas ini? Seharusnya, yang paling bertanggung-jawab adalah ke-sebelas murid Yesus, tetapi mereka sudah melarikan diri karena takut. Seandainya pun ke-sebelas murid mau melakukan hal ini, mereka akan terbentur pada kesulitan untuk bertemu Pilatus, guna memperoleh izin menurunkan mayat Yesus. Untuk kebutuhan tersebut, Yusuf Arimatea memberanikan diri datang kepada Pilatus dan meminta mayat Yesus. Siapakah Yusuf Arimatea ini? Nama ini belum pernah disebutkan sebelumnya dalam Alkitab. Injil Yohanes hanya mencatat bahwa dia adalah murid Yesus yang tersembunyi, dan salah satu dari anggota Sanhedrin. Yusuf Arimatea disimpan Tuhan sampai pada satu waktu, di mana dia harus muncul menghadap Pilatus. Momen ini merupakan momen yang luar biasa, karena tidak ada orang lain yang bisa masuk menghadap Pilatus untuk menyelesaikan penguburan Tuhan Yesus. Allah mempersiapkan Yusuf Arimatea selama bertahun-tahun untuk momen ini. Demikian juga, Allah telah mempersiapkan Ratu Ester untuk menyelamatkan bangsa Yahudi yang ingin dibinasakan oleh Haman. Mordekhai berkata kepada Ratu Ester, “Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu” (Est. 4:14). Bagaimana dengan Anda? Jika Allah menggerakan hati Anda untuk mengerjakan sesuatu bagi kemuliaan-Nya, siapa tahu inilah saatnya Anda bertindak! STUDI PRIBADI: Percayakah Anda bahwa Allah telah mempersiapkan segala sesuatu untuk menggenapkan rencana-Nya? Apakah Allah juga memiliki rencana bagi Anda? DOAKAN BERSAMA: Berdoalah kepada Tuhan, agar Ia memberikan kepada setiap kita kepekaan untuk mengerti kehendak-Nya, sehingga kita dapat bertindak dengan tepat, sesuai waktu dan rencana-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar